"Silahkan masuk non, bapak sudah menunggu didalam." Kata lelaki itu menunjukan arah kedalam ruangan itu.
"Bapak? Bapak siapa?" Tanyaku dengan dahi yang berkerut.
Lelaki itu hanya membungkukan badannya sedikit sembari tetap menunjuk kearah ruangan itu.
Ruangan yang putih bersih itu nampak anggun sekali, beberapa dinding dan atapnya di hiasi beberapa ornamen-ornamen modern mewah.
Pelan kulangkahkan kaki menuju meja besar yang ditunjuk lelaki tadi. Jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya, otakku berputar, berusaha menebak siapa yang ingin menemuiku sampai harus menjegal perjalananku tadi.
"Hah!!?? Argaa??! Ngapain kau menculikku seperti ini hah!!?? Belum puaskah kau menyiksa batinku?!!" Teriakku ke arah lelaki didepanku. Lelaki itu adalah Pak Arga, sudah tidak lagi panggilan "Bapak" sebagai rasa hormat kepada atasan dan pemilik perusahan tempat dulu aku pernah bekerja. Yang ada hanyalah kebencian dan amarah yang membara.