Di bangunan toliet sebuah pub tempat hiburan malam di kota besar tempat tinggalku, aku dan perempuan muda yang baru saja kutemui, saling memburu kenikmatan biologis. Menyalurkan hasrat yang membara, memenuhi gelora jiwa dalam dada.
Kedua tanganku bergerak bebas menjelajahi setiap lekuk tubuhnya, meraba kedua bukit kembar yang menyembul kencang didadanya itu.
Aku tidak ingin terhalang suatu apapun, segera membuka kancing baju bagian atasnya itu satu persatu, hingga kedua gundukan yang putih, kencang dan menggoda menampakan diri kepermukaan. Terlihat sangat menantang kejantananku.
sementara lidah kami sudah saling terpaut untuk kesekian kalinya, tanganku meraba punggungnya, melepaskan tali bra demi membebaskan kedua bukit kembar di dadanya itu, sehingga aku dapat leluasa memainkan daging kecil berwarna merah kecoklatan diatas bukit kembar itu.