Tetapi, akibatnya cukup fatal bagi mereka, tanpa kehadiran seorang anak, rumah terasa sepi. Bahkan akhirnya, rumah tangga mereka terasa begitu hambar. Hingga akhirnya mereka berdua lebih sering mencari kesibukan diluar dibanding menciptakan wakti yang berkualitas untuk mereka.
Selama bertahun-tahun pernikahan, mereka tidak menyadari hal itu. Mereka terlalu sibuk dengan berbagai macam kegiatan dan pekerjaan mereka.
Mereka lupa, ada yang harus dibangun di dalam rumah tangga, selain kepercayaan. Mereka ternyata butuh waktu yang berkualitas untuk mereka.
Dan semua itu bisa terbentuk dengan sendirinya, jika di rumah tangganya itu ada kehadiran seorang anak.
Anak itu akan menjadi pengikat yang kuat, menambah hubungan di antara mereka semakin rekat.
Karena, secara tidak langsung, dengan kehadiran seorang anak, mereka akan semakin sering berinteraksi satu sama lain. Mencurahkan perhatian dan kasih sayang mereka kepada anak tersebut.