"Kurang ajar sekali kau, Taku-chan! Apakah kau sedang mengabaikanku sekarang, huh?!" geram Yui.
Yui langsung bangkit. Sepertinya ia harus memberi sedikit pelajaran pada adiknya yang tak tahu sopan santun itu.
Saat Yui berjalan melewati depan pintu kamar Takumi, bersinnya semakin menjadi. Hidungnya semakin terasa gatal. Yui menggosoknya hingga memerah.
"Achoo! Hatchiu! Achoo!" Suara bersin cantik, lagi-lagi terdengar. Yui menutup hidungnya menggunakan lipatan lengan. "Ini aneh. Kenapa bersinku semakin menjadi saat berada di depan kamar bocah itu," gerutu Yui.
Yui memegang kenop pintu, hendak memeriksa ke dalam kamar adiknya. Apa sebenarnya yang menyebabkan dirinya jadi bersin-bersin seperti itu? pikir Yui.
Saat Yui baru memutar kenop pintu, tiba-tiba Takumi sudah berada di hadapannya. Takumi langsung menghalangi pandangan Yui dan kembali menutup pintu kamarnya. Takumi kini malah berdiri tepat di depan pintu, bersandar pada daun pintu.