"Pemuda yang bernama Takumi Akazawa itu kenapa kejam sekali padaku, Minami-san?! Padahal, aku sudah memberikan semua yang kumiliki untuknya. Aku tidak masalah jika hubungan kita hanya sebatas teman. Tapi ... tapi ... kenapa dia bahkan melarangku untuk berada dekat dengannya?!" teriak Sakurako di sela isak tangisnya.
Itsuki membiarkan Sakurako menangis dalam dekapannya. Itsuki menarik dagu Sakurako agar menghadap ke arahnya.
"Kalau kau kesal pada si anak nakal Akazawa itu, kenapa tak coba menghukumnya? Membuatnya punya penyakit gatal-gatal misalnya," ucap Itsuki, yang seperti sedang mencari sekutu untuk mengerjai Takumi.
Sakurako merunduk. Air mata semakin deras menuruni pipinya.
"Huks, sayangnya aku tidak memiliki kemampuan lebih saat ini. Apalagi pada seseorang yang memiliki permata Hoshi no Tama seperti Takumi-kun."