Chereads / Hoshi no Tama / Chapter 23 - Membantu Teman

Chapter 23 - Membantu Teman

Kelakuan Takumi semakin hari semakin aneh. Semua orang yang ia jumpai terlihat seperti Sakurako. Bahkan kakaknya pun kerap kali ia panggil 'Rako-chan'. Rasanya ia malas melakukan apapun. Malas makan, malas belajar, malas beraktifitas.

Hanya nonton drama saja yang Takumi tak malas. Soalnya, ia harus menamatkan drama itu untuk suatu saat diceritakan kepada Sakurako ending-nya.

Itsuki kesal melihat Takumi yang kerjaannya hanya tiduran saja di bangku sambil menatap ke jendela. Mungkin juga Takumi berharap Sakurako muncul tiba-tiba di jendela.

"Oi, kau tak apa-apa, Akazawa?"

"Aku 'apa-apa', Minami," jawab Takumi Akazawa, malas. "Bagaimana aku bisa tak apa-apa saat yang jadi penyemangatku entah berada di mana sekarang."

"Huufftt ...." Itsuki menghela napas panjang. Rasanya tak tega juga melihat Takumi terus seperti itu. Namun, jika ia menceritakan semuanya itu, malah menjadi merepotkan baginya.

Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Itsuki memutuskan sesuatu hal yang besar. Itsuki sudah berupaya untuk menutupi identitasnya yang sebenarnya selama ini. Namun, teman sekelasnya saat ini menghadapi situasi yang sulit. Itsuki terpaksa harus membongkar identitasnya yang sesungguhnya pada Takumi Akazawa, teman sekelasnya.

"Kenapa kau, Minami? Kenapa kau terlihat lebih tertekan daripada aku, huh?! Padahal, aku yang sangat kehilangan Sakurako saat ini dan bingung harus mencarinya ke mana." Takumi kembali mengungkapkan keluhannya.

"Baiklah ... untuk sekali ini saja, aku akan membantumu, Akazawa." Itsuki Minama berucap, seperti kurang ikhlas dalam membantu kawannya.

"Jika maksudmu membantuku mencari Sakurako dengan cara meminta bantuan pada Google lagi, aku akan menghajarmu, Minami!!" desis Takumi, masih kesal karena Itsuki seperti tidak sungguh-sungguh membantu Takumi menemukan Sakurako. Takumi curiga bahwa kawannya itu pasti sedang menyembunyikan sesuatu, dan itu pasti berhubungan dengan Sakurako.

"Temui aku di rooftop sekolah lantai sepulang sekolah nanti!" perintah Itsuki Minami.

Takumi tak menjawab, tapi ia mendengar ucapan Itsuki baru saja.

***

Takumi membuka pintu atap. Betapa terkejutnya Takumi saat melihat penampilan Itsuki yang aneh.

Saat ini, Itsuki memakai kimono warna merah cerah. Takumi bingung mengapa kawannya itu memakai pakaian seperti itu. Padahal, di sekolahan mereka tidak sedang mengadakan event saat ini.

"Apa-apaan pakaianmu itu, Minami?" teriak Takumi sambil berjalan ke arah Itsuki.

"Aku harus menggunakan pakaian ini jika pergi ke Dunia Lain, Akawaza. Sebaiknya kau tidak terlalu banyak bertanya!" bentak Itsuki, dengan suara lantang.

"Du-dunia lain? A-Apa itu semacam nama tempat wisata?" tanya Takumi, kikuk.

Itsuki tak menjawab. Ia melemparkan jubah berwarna ungu muda ke arah wajah Takumi. Dengan terpaksa, Takumi menangkap jubah warna ungu itu dan membolak-balikkan jubah itu.

"Ini jubah untuk apa?"

"Pakailah jubah itu, Akazawa! Dengan baju itu, mereka tak akan menyadari bahwa kau ini adalah manusia." Itsuki berucap. Terlihat sangat misterius.

"Tu-tunggu dulu! Kita akan ke mana? Mereka siapa yang kau maksud, eum? Lalu, bukankah kau juga manusia, Minami?" tanya Takumi, bingung mendengar racauan kawannya.

"Kau ingin bertemu Sakurako atau tidak, hah? Jika ingin bertemu, turuti saja apa kataku, Akazawa!!" bentak Itsuki, yang langsung membuat Takumi diam.

Meskipun ada banyak pertanyaan di benak Takumi Akazawa, tapi Takumi memilih diam. Bagi Takumi, bertemu dengan Sakurako adalah yang hal paling penting untuk saat ini.

"Tetap berada di sampingku, Akazawa! Jangan membuat ulah! Tetaplah waspada agar kau tidak kerasukan!!" Takumi mencoba memperingatkan kawannya.

Setelah mengucapkan perintah yang sama sekali tidak Takumi mengerti, Itsuki lantas meletakkan telapak tangan kirinya ke tembok gedung sekolahan.