Sampai jam pulang kantor Airin benar-benar masih duduk di kursinya dengan segunung pekerjaan yang masih tetap belum selesai. Selin sampai tidak habis pikir dengan kekuatan Airin yang sudah menyamai mesin di pabrik. Tidak ada jam istirahatnya. Tapi Airin justru lebih parah, dia bahkan tidak mengisi bahan bakar atau mendapat suntikan energy dari mana pun. Dia tidak makan dan tidak minum sejak pagi kecuali minur air mineral yang tadi dia minum di café.
Satu per satu rekan kerja Airin berpamitan untuk pulang. Padahal Airin masih sibuk dengan pekerjaannya. Tidak butuh waktu lama semua rekan kerjanya sudah meninggalkan ruangan. Tinggal Selin yang masih duduk dan menunggu Airin. namun Airin tidak kunjung bergerak dari kursinya. Suami Selin yang sudah menunggu di loby mulai terus-terusan menghubungi Selin untuk memintanya segera turun dan pulang.
Selin menghampiri Airin yang masih begitu asik dengan kesibukannya, "Rin," panggil Selin.
