"Oh, ya sudah. Syukur kalau kamu baik-baik saja," kata Alif.
Mendengar itu Airin baru menyadari kesalahannya yang sudah dengan tidak sengaja dia perbuat. Ya Tuhan… lagi-lagi aku lupa kalau aku harus mengabari Alif… ujar Airin dalam hati. kebiasan baru itu memang membuat Airin jadi harus kembali membiasakan diri lagi.
"Ya Tuhan, maaf maaf… aku lupa untuk kabarin kamu kalau aku sudah sampai di Jakarta. Kamu pasti khawtir banget ya sama aku? Maafin aku ya? aku baik-baik aja kok di sini," kata Airin yang langsung merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, yang penting kamu baik-baik saja." Alif menyembunyikan jengkelnya.
"Eeem… kamu nggak marah, kan?" tanya Airin.
"Nggak," jawab Alif bohong.
"Beneran? Maafin aku ya…" sekali lagi Airin meminta maaf.
"Nggak apa-apa. Oh, iya. Aku tadi lihat ada kabar kecelakaan beruntun di jalan dari stasiun ke apartemen kamu, mungkin akan semakin macet jalannya." Alif memberi informasi yang dia tahu ke Airin.