Ternyata dari dalam selimut itu Alif mengeluarkan sebuah ponsel, "Ada di bawah pantat Alif," kata Alif sambil cengar-cengir. Dia takut Mamanya akan memarahinya karena sudah sempat membuat panik dan geger di pagi hari.
"Ya Tuhan…. Alif…. Lain kali kalau mencari sesuatu itu pelan-pelan saja, jangan seperti barusan. Malah nggak bisa ketemu kan kalau kamu nyarinya dengan panic seperti itu?" tanya Mama yang untungnya masih sabar menghadapi Alif.
Alif kembali memperlihatkan barisan giginya.
"Ccckk… kamu ini. Sekarang kamu makan dulu terus habis itu minum obatnya," ujar Mama sambil mendekatkan sarapan yang sudah dia siapkan dari dapur kepada Alif.
"Eeem…. Sebentar ya, Ma… Alif telepon Airin dulu," kata Alif yang langsung menghubungi nomor telepon Airin.
TUUUT…. TUUUT…. TUUUT….
Alif dengan sabar menunggu panggilannya dijawab oleh Airin.
"Mungkin Airin sedang sibuk berkemas atau sedang perjalanan ke stasiun, lebih baik kamu makan saja dulu." Mama berusaha membujuk Alif.