Keesokan harinya….
Airin sudah selesai dengan segala persiapannya untuk menuju ke Jakarta. Tepat pukul 6 pagi, Airin turun ke lantai bawah. Dia tidak ingin Bunda dan Ayahnya nanti harus menunggunya, akan lebih baik jika dia yang menunggu Bunda dan Ayahnya.
Airin berjalan menuruni tangga sambil menjinjing kopernya yang cukup berat. Dengan hati-hati Airin menuruni anak tangga, satu persatu. Langkah demi langkah. Hingga akhirnya dia sampai di anak tangga terakhir.
Airin menghela napas karena lelah menuruni tangga dengan membawa sebuah koper yang berat bagi ukuran seorang wanita.
Airin tidak menyadari bahwa Bunda dan Ayah sudah memandanginya dari lantai bawah. Ternyata Bunda dan Ayah sudah menunggu Airin beberapa waktu di ruang tamu.
"Loh, Bunda…! Ayah….!" panggil Airin yang cukup terkejut melihat Bunda dan Ayah sudah lebih dulu siap dari pada dia.
Bunda dan Ayah tersenyum ke arah Airin. Mereka memandangi Airin yang masih terengah-engah.