"Mau minta tolong apa? Sepertinya ada sesuatu yang kamu mau nih, kenapa kamu senyum-senyum gitu?" tanya Bunda yang sudah mencium gelagat aneh dari Airin.
"Hehe…" Airin terkekeh dulu. "Bunda tahu aja kalau Airin lagi ada maunya," ujar Airin.
"Iya dong, Bunda sudah hafal betul sama sifat dan kebiasaan kamu. Bunda kan sudah membesarkan kamu, pasti lah Bunda tahu betul arti dari setiap gelagat kamu," sahut Bunda.
Airin nyengir, "Jadi gini Bunda…." Airin memulai intronya.
"Apa?" tanya Bunda.
"Airin mau minta tolong sama Bunda untuk kirimkan sebagian makanan yang tadi sudah Airin masak ke rumah Alif. Bisa kan, Bund?" tanya Airin dengan agak memaksa.
"Hmmm…. Memangnya Bunda bisa bilang nggak mau," jawab Bunda.
"Hehe… ya nggak sih, Bund. Bunda harus mau," tukas Airin.
"Tuh, kan. Kalau begitu ngapain kamu kasih Bunda pertanyaan kalau Bunda saja tidak punya pilihan untuk menjawab tidak," kata Bunda.