"Apa buktinya kalau dia bisa dipercaya, kalau dia tidak akan mungkin menyakiti dan meninggalkan kamu begitu saja? Apa? Mana? Tunjukkan ke Bunda," tanya Bunda dengan nada suara yang meninggi.
"Tunggu, Bunda. Ini sebenarnya ada apa sih, Bund? Bunda masih tidak setuju kalau aku bersama dengan Alif? Bunda mau aku kembali bersama Mas Bian yang sudah jelas-jelas melukai aku? Baik secara fisik mau pun mental. Bunda maunya apa sih?" tanya Airin bingung.
"Tidak, sama sekali tidak ada niat seperti itu. Bunda tidak pernah kepikiran sampai sejauh itu," bela Bunda atas dirinya sendiri.
"Di mata Airin, Airin lihat Bunda tetap menginginkan Airin kembali dengan Mas Bian. Bunda tidak usah mengelak, Airin tahu." tukas Airin dengan kesal.