Alif ikut merasakan kesedihan mendalam yang dirasakan oleh Airin. Meskipun dia adalah seorang laki-laki dan dia juga belum pernah merasakan bagaimana kehidupan pernikah, tapi dia bisa membayangkan bagaimana sakit dan menyesalnya Airin ketika dia harus kehilangan calon anaknya. Apa lagi itu adalah calon anak pertama Airin. Alif tidak pernah mendengar cerita mengenai Airin yang kehilangan calon anaknya, selama ini yang Alif tahu dari orang-orang hanyalah Airin yang sudah sangat ingin menjadi ibu. Orang-orang tidak pernah membahas mengenai kehilangan Airin ini.