"Rin," panggil Alif yang terkejut dengan pengakuan Airin yang tiba-tiba.
"Kenpa?" tanya Airin seolah tidak paham.
"bukannya tadi kita udah sepakat untuk tidak membahas mengenai ini dulu? Kita kan sepakat untuk fokus kepada pemulihan sakit hati kamu dulu," ujar Alif lirih.
"Nggak apa-apa, Lif. Kepalang tanggung, Bunda dan Ayah kelihatannya sudah mencurigai ada yang spesial di antara kita. Jadi, ya… sekalian aja kan kita ungkap semuanya? Kebetulan Bunda menanyakan hal itu, kesempatan bagus bukan untuk kita?" tanya Airin yang meminta Alif memahami logikanya.
"Iya, tapi Bunda sama Ayah kamu aja kaget loh dengar pengakuan kamu. Ini terlalu mendadak," kata Alif.
"Nggak, Lif. Bunda dan Ayah sudah menanyakan ini kepada kita, berarti Bunda dan Ayah sudah siap dengan apa pun jawaban dari kita. Benar begitu bukan, Bund?" tanya Airin yang langsung mengalihkan pandangannya pada sang Bunda.
Bunda dan Ayah yang masih terkejut dengan pengakuan Airin yang begitu tiba-tiba itu masih terdiam.