"Dulu aku berpikir bahwa semua ini hanya akan menjadi anganku saja, tapi ternyata Tuhan begitu baik terhadapku. Tuhan memberiku kesempatan untuk menjaga Airin. Terima kasih Tuhan, hamba berjanji kepadamu, hamba akan menjaga ciptaan indahmu itu dengan segenap jiwa dan raga hamba," kata Alif sambil memandang rembulan di atas sana.
"Ah, jadi makin kangen deh rasanya sama Airin. Aku chat dulu aja kali, ya? Siapa tahu dia belum tidur, jadikan aku masih bisa teleponan sama dia. Lumayan bukan, bisa jadi obat untuk rindu aku sama dia. Gitu aja deh, aku chat dulu. Ponsel aku dimana ya," kata Alif yang kemudian langsung mengambil ponselnya yang dia letakkan di meja.
Alif : Udah tidur?
"Semoga masih dibalas," ujar Alif sebelum menekan tombol kirim.
Terkirim….
"Ayo, Rin… segera balas," ujar Alif sambil menggerak-gerakkan kakinya tegang.
.
.
.
Di Kamar Airin…