"Ya iya sih… kamu benar soal kita yang tidak bisa memilih kita mau jadi siapa, kita juga tidak bisa memilih seperti apa rupa dan sifat kita saat kita dilahirkan nanti. Semua memang sudah ditakdirkan masing-masing, ibaratnya semua sudah ada jatahnya masing-masing gitu," sahut Bunda yang setuju dengan pendapat Airin.
"Tuh… Bunda juga setuju, kan? Airin mau jadi manusia paling sempurna kalau misalnya Airin bisa meminta. Airin ingin memenuhi standard menjadi manusia sempurna kalau Airin bisa memilih rupa dan sifat Airin sendiri," ujar Airin sambil terus melangkah menuju ke kamarnya.