Tak terasa dua hari telah terlewatkan. Semua orang tampak sibuk dengan urusan tersendiri tapi, fokus mereka jelas pada keutuhan monarki. Beberapa rapat singkat digelar dan setiap anggota bangsawan itu mengikutinya tanpa terkecuali.
Pria dengan gelar Putra Mahkota itu tentu saja turut aktif dalam memberikan beberapa saran dan masukkan untuk memastikan serta menunjukkan bahwa dirinya memiliki posisi tersendiri di tengah mereka. Sang pangeran ingin menunjukkan pengaruh dari gelar miliknya.
Namun, dia melakukan segalanya dalam batas yang wajar. Pria itu tak ingin menciptakan kebingungan di antara orang-orang. Dirinya juga tak mau membuat para pembesar dan tetua istana merasa tidak nyaman dengan keberadaannya.
Sang pangeran tampil dengan sangat baik setiap kali menjalin komunikasi. Hal itu jelas jauh lebih sejak pertama kali dia memutuskan untuk tergabung dalam urusan politik istana.