"Mengapa sang ratu masih menjadi ancaman untukmu?" Pria itu menegur sang pangeran yang di dorong oleh rasa penasarannya. "Ibu tak pernah bersikap sedekat ini padaku sewaktu kami masih satu keluarga yang utuh. Dan aku jelas tahu bahwa Adam adalah anak favoritnya sedangkan aku jelas musuh utama dari anak favoritnya. Anggaplah dia memang berubah akibat sentiment kehilangan ayah dan aku tapi, kalau harus memilih maka aku yakin Adam akan selalu jadi pilihan utamanya."
Jeremy menegurnya secara langsung, "Kau berkata seolah mereka semua adalah musuh besar bagimu. Padahal nyatanya mereka semua adalah keluargamu."
Sang pangeran kini melemparkan tatapan kejam terhadapnya. Jeremy sedikit merasa takut untuk melihatnya. "Baiklah lupakan perkataanku tadi. Jadi, apa yang harus kita lakukan selanjutnya."