Sebelumnya ia selalu memiliki pola pikir bahwa semuanya pasti menjadi miliknya dan dia tahu nasib itu akan datang. Yang dirinya lakukan hanyalah menyesuaikan diri pada segala hal yang ada tanpa memiliki cara pandangan tertentu yang menjadi ciri khasnya.
Secara perlahan dia melangkah masuk ke dalam sana seiring dengan penghormatan yang diberikan kedua pengawal yang berjaga di sana. Mereka berdua masuk ke dalam sana.
Edward tak datang seorang diri, melainkan dia membawa seorang perawat bersamanya. Pria itu memasuki ruang pertemuan dengan baju steril medis, terduduk di sebuah kursi roda dua.
Awalnya dia ingin datang seorang diri tapi, sejak cerita tentang insiden menyebar, maka sang pangeran memutuskan untuk memainkan perannya sedikit lebih dalam dari seharusnya. Bersama dengan Jeremy, pria itu telah memastikan dokter maupun perawat yang menanganinya takkan berani buka mulut untuk menentangnya.