Sesampainya di depan sana, beberapa orang pengawal tampak tak memberinya akses untuk masuk. Mereka terus mengatakan bahwa sudah menjadi tugas mereka berjaga dan tidak membiarkan siapapun masuk terkecuali pekerja medis.
Karena perintah mutlak itu maka dirinya kini tak bisa melangkah masuk dan terpaksa harus mengambil langkah mundur. Dia tahu para pelayan dan pengawal mungkin telah membicarakan dirinya.
Namun, menyerah bukanlah opsi yang akan diambil olehnya. Dia memutuskan untuk mencari cara lain agar bisa masuk ke dalam sana dan menemui sang pangeran.
Melihat beberapa perlangkapan perawat di ruang kebersihan, ide yang tadinya terasa mustahil untuk dilakukan tampaknya benar-benar akan dilakukan oleh Jeremy. Dia sudah merasa putus asa dan tak bisa menunggu hingga pagi datang menyambut nasibnya.