Jika harus dipikir-pikir, Jeremy masih belum tahu mengapa Pangeran Veliz yang satu itu, tampaknya tak ada niatan untuk menunjukkan itikad baik ataupun berupaya untuk menjalin hubungan persahabatan dengannya. Hanya saja dengan Edward yang berada disisinya, Jeremy masih bisa bernapas legah.
Namun tidak ada yang tahu akan hari esok. Dirinya juga sama halnya tak bisa menebak isi kepala sang pangeran yang nyatanya juga tak menentu. Jeremy merasa dirinya membutuhkan pegangan baru kedepannya; Setidaknya untuk berjaga-jaga jika nantinya Edward akan meninggalkan sisinya.
Seluruh file yang telah tersortir itu kini berhasil ia kirimkan ke dalam alamat kode yang diberikan oleh sang pangeran padanya. Dia juga telah melakukan pengecekkan kembali untuk memastikan tak adanya kesalahan yang tak sesuai.