"Baiklah, aku paham. Kenapa kalian mendadak baikan dan menjadi begitu akrab sedangkan sebelum-sebelumnya kalian berdua justru bersikap seperti orang asing dibandingkan sepasang saudara?" tegur sang putri yang menekankan setiap kata yang dilontarkannya.
"Bagaimana yah? Sulit untuk menjawab hal itu. Kami mungkin dulu saling berpikir bahwa menjadi independen itu sesuatu yang luar biasa, dan aku juga secara pribadi nyaman dengan hal yang sudah ada tanpa harus mengubahnya. Tapi, semenjak tragedi yang terjadi pada hampir empat tahun itu memberiku banyak ilham yang baru. Semenjak dia kembali, aku memang ingin membangun hubungan yang baik kali ini, hanya saja kau tahu diriku begitu statis dan butuh waktu untuk meruntuhkan setiap bata yang ada," Pangeran Adam Veliz mencurahkan hal-hal yang terlintas di dalam kepalanya itu.