"Maaf, aku punya banyak pekerjaan. Tapi sekarang aku di sini, ada apa paman?" kata pangeran.
"Hmm, paman? Keponakan? Lucu kan, kita semua terhubung oleh garis darah yang sama," kata pria itu lalu meneguk lagi minuman di gelasnya.
Mendengar sesuatu yang begitu membingungkan, seperti teka-teki, membuat Adam ingin melompati segalanya. Pikirannya terlalu lelah untuk mencoba memecahkan teka-teki kecil itu. Pria itu berbicara lagi, "Maaf paman, tapi saya tidak mengerti. Bisakah kita melewati obrolan ringan dan langsung ke intinya?"
Morgan yang tadinya mudah tertawa menjadi kesal dengan kata-kata pangeran di hadapannya. "Kamu benar-benar merusak segalanya. Ayo duduk dan minum di sebelahku."
Pangeran Adam menekan nada suaranya, "Paman? Yang Mulia?" Ekspresi wajah Morgan pasti berubah drastis, pria itu terlihat kaku disana.
