Dia begitu naif berpikir bahwa dulunya mungkin itu hanya sekedar pertengkaran biasa, dan bahkan mengutuk dirinya karena sempat mendengarkan percakapan mereka secara tak langsung. Namun dirinya kini paham pada semua kenyataan yang terjadi, ia mulai bisa melihat potongan-potongan puzzle dengan lebih jelas.
Pikirannya melayang entah kemana, begitu sulit untuk berkosentrasi pada satu arah pada saat ini. Raganya jelas menyuruhnya untuk bersikap fokus saat ini, tapi sayangnya hati miliknya telah mendua sekarang.
Mereka semua berbicara, terkadang sedikit saling berdebat, mencari solusi untuk masalah yang ada. Namun semuanya tampak seperti kebisingan jalanan, keributan tempat umum, memberikan perasaan yang overwhelmed.
Segalanya seperti hanya lalu lalang ditelinganya. Potret kilasan yang sama tampak terus berputar, hal itu memberikan banyak pertanyaan baru yang sama sekali tak mendapat jawaban.