Putri Veliz selalu mengendalikan segalanya tetapi, kali ini semuanya sedikit berbeda. Bibirnya menyuruh untuk tidak melakukan apa-apa, tetapi pikiran dan hatinya telah bersekongkol untuk menyerang tubuh dan jiwanya.
Mengambil segelas minuman lagi yang dibawa oleh para pelayan, sang putri melangkah mendekati pria berambut pirang itu tanpa berpikir lebih jauh.
Berjalan begitu anggun, ia memastikan dirinya tetap tampil menawan di depan sosok bernama Jeremy.
Ketika dia sampai di sana, apakah ini hanya dalam pikirannya atau tidak, Isabelle merasakan bahwa pria itu sepertinya berusaha untuk tidak tergoda olehnya.
Sang putri sengaja pura-pura menyenggolnya sehingga sebagian minumannya tumpah ke mantel pria itu.
Dia secara spontan menggunakan momen itu untuk menegurnya, "Oh maaf, aku hanya sedikit pusing. Bukankah kamu Jeremy? Pengawal kakak?"
Lelaki itu sepertinya sadar dengan sikap kesengajaan yang telah dilakukan sang putri padanya.