Di sisi lain, melihat hal ini membuat Pangeran Veliz merasa sangat terkejut dengan tindakan ibunya yang berbeda. Pria itu masih berusaha tanpa melihat semua yang tersisa, dan kembali memperkuat dirinya untuk bergabung dengan kerumunan.
"Kenapa kamu tersenyum begitu lebar, Bu? Apakah ada alasan khusus di balik itu?" Adam bertanya, sedikit bingung.
"Oh nak, sepertinya hanya kamu yang bisa mengerti wanita tua ini," jawab ratu dengan ekspresi yang masih sama.
"Mari kita duduk bersama," tambahnya.
Tanpa banyak pertanyaan Pangeran Adam mengikuti kata-kata ratu. Ia kini berjalan kembali ke mejanya mengambil sebuah berkas, lalu menyerahkan langsung dokumen itu kepada sang pangeran, sebelum akhirnya ia pun duduk di samping putranya.
Karena penasaran, sang pangeran tentu saja segera mengambil file tersebut dan langsung membukanya. Tidak butuh waktu lama untuk ekspresi wajahnya berubah. Ukiran senyumnya yang tampan, kini terlihat jelas di sana.