Jeremy kembali memimpin dengan membalikkan keadaan, sang putri yang kembali terkunci di tembok tersebut. Pria itu memberikan beberapa ciuman di bagian lehernya lalu menuju ke belakang telinganya.
Dengan nafas yang terasa tersenggal-senggal, tapi tetap terus saling membelai. Jeremy berbisik, "Katakan apa yang kau inginkan? Katakan keinginamu!"
Tak memberikan jawaban secara langsung, gadis itu kembali menyentuh area pribadi miliknya yang membuat sang empu mendesah singkat.
Paham akan keadaan yang ada, Jeremy menoleh ke arah tangga yang terletak tak jauh dari posisi mereka berdua berdiri saat ini.
Isabelle yang merasa bingung, sekarang juga ikut menoleh. Pria itu memberikan kode-kode tertentu tanpa mengatakan hal apa pun.
Namun dengan insting yang kuat, tentu saja sang putri memahami maksud dari niat milik Jeremy.
Memberikan anggukan kecil sebagai jawaban, kini mereka berdua lari menuju tempat tersebut. Sebuah tangga yang terletak di sana cukup panjang.