Sesampainya di sana, tak ada yang menyadari, sang ratu menyahut secara tiba-tiba sehingga siapa pun yang berada di sana menoleh ke arahnya. "Hai, sayang."
Sang putri hanya membalas senyumannya, mencoba melupakan segala keburukan wanita yang dipanggilnya sebagai seorang ibu itu.
Morgan yang berada di sudut membalas sapaan tersebut, "Hai Camila. Apa kabarmu? Bagaimana dengan gerakan rencana politik kotor milikmu?"
Senyuman yang tampil begitu lebar itu, perlahan memudar seketika saat ia menyadari siapa yang merespon ucapannya.
Wajah masam selalu terlihat setiap kali dia menghadapi pria yang dipanggilnya sebagai seorang kakak ipar.
Camila menjawab, "Aku baik-baik saja, tak perlu khawatir. Aku tak tahu apa maksudmu dengan hal itu, diriku hanya melakukan hal yang terbaik bagi negeri ini."
Sesampainya di sana, tak ada yang menyadari, sang ratu menyahut secara tiba-tiba sehingga siapa pun yang berada di sana menoleh ke arahnya. "Hai, sayang."