Pikiran Isabelle tak dapat berjalan dengan begitu baik, seolah kepalanya berbisik untuk melakukan banyak hal yang takut akan disalahpahami oleh pria yang menjadi pengawal pribadi kakaknya. Dia juga memiliki keraguan bahwa semua yang dianggapnya ternyata tak senyata apa yang ia pikirkan.
Sangat memalukan jika sang putri mempertaruhkan harga dirinya akibat hal yang konyol. Itulah yang membuat Isabelle berusaha untuk tetap terlihat sebaik mungkin dan tak ingin mengacaukan apa pun.
Putri Veliz selalu mengontrol segalanya tapi, kali ini ada yang berbeda. Bibirnya mengatakan untuk tidak melakukan hal apa pun, tapi pikiran dan hatinya telah berkonspirasi dalam menyerang jiwa dan raganya. Mengambil segelas minuman lagi yang di bawa oleh para pelayan, sang putri melangkah mendekat ke arah pria berambut pirang itu tanpa berpikir lebih jauh lagi.