Saat itu pukul sebelas lewat tiga puluh menit dan sang putri dan orang Spanyol baru saja kembali ke kamar mereka setelah bersenang-senang. Valerio menjawab, "Benar-benar luar biasa. Sayang sekali Anda harus terbang kembali ke Australia besok pagi."
Isabelle, yang masih setengah tinggi, langsung melompat ke atas pria itu tanpa berpikir dua kali. Dia meletakkan ibu jarinya tepat di bibir merah muda itu tanpa malu-malu.
Gadis ini bahkan berbisik, "Ssst, jangan pertanyakan saat-saat bahagia. Biarkan mereka mengalir seperti percikan air."
Perlahan semakin dekat untuk menghapus setiap jarak, ciuman penuh gairah terjalin di antara mereka berdua. Baik Valerio maupun Isabelle bisa merasakan sengatan listrik di setiap sentuhan.
Memutuskan ciuman yang saat ini terjalin, Valerio berkata, "Aku tidak ingin memanfaatkan kondisimu. Istirahat saja. Kamu pasti butuh tidur yang cukup untuk semua aktivitasmu besok."