"Brengsek! Beraninya dia membanting pintu di hadapanku," umpat Joshua sambil melempar berkas yang ada di atas meja, hingga berserakan di lantai.
Sudah mood-nya sedang buruk, ditambah William yang mencari gara-gara, membuat Joshua semakin emosi. Pram pun menjadi sasaran kemarahan laki-laki itu. Ia memerintahkan Pram untuk memungut kertas-kertas yang berserakan.
'Will baru saja keluar dari ruangan ini. Pasti mereka baru saja bertengkar, karena itu Jo marah-marah padaku. Awas kau, Will! Kau membuatku mendapatkan ocehan dari Joshua.'
Pram memaki dalam hati sambil memunguti kertas di lantai. Sementara Joshua yang sedang bad mood, pergi dari kantor tanpa memberitahu asistennya. Ia ingin melampiaskan kekesalannya di bar.
"Hah! Kalau mau pergi itu bilang, kek! Nanti kalau ada klien yang mencari, aku harus mencarinya kemana? Dasar aneh. Tidak Will, tidak Joshua, mereka benar-benar atasan yang menyebalkan," gerutu Pram.
***
"Kamu sudah pulang, Mas. Ichi-nya mana?"