Tari menghubungi Firman. Ia meminta nomor telepon laki-laki itu kepada Pram. Mereka janji bertemu di cafe tak jauh dari rumah Firman.
"Apa yang membuat Anda menemui saya, Nyonya?"
"Panggil saja Tari. Kau teman dari suamiku. Rasanya tidak nyaman dipanggil nyonya oleh teman suami," ucap Mentari sambil merapikan anak rambut yang tersapu angin. Cafe itu mengusung konsep outdoor, jadi angin kencang yang bertiup pun langsung menyapa wajah cantiknya.
"Baiklah. Apa yang bisa aku bantu, Tari?"
"Aku tahu kalau Siti sudah meninggal," ucap Mentari.
"Dia sudah memberitahumu?"
"Tidak, tapi kau. Kau yang secara tidak langsung memberitahuku," jawab Tari.
William belum bercerita pada Firman tentang Tari yang menerima telepon pagi tadi. Mentari menceritakan sendiri bagaimana ia bisa tahu soal kematian Siti. Firman pun sedikit tidak enak hati, karena secara tidak langsung, ia juga yang membuat Will dan Tari bertengkar.