Raja berhenti di halaman Kerajaan, dia meraba pedangnya untuk memastikan senjatanya masih berada di tempat yang semestinya.
"Corea!" teriaknya nyaring membuat sebagian pelayan yang berjaga terkejut.
"Corea!" teriaknya lagi seraya melangkah menuju bangunan Kerajaan.
Seorang pelayan memanggilkan Corea dengan bergegas melihat sang Raja yang nampak murka, membuat semua orang merasa ngeri.
Corea bergegeas, namun dia kesal. "Kau membuat semua orang semakin panik, Yang Mulia." Wanita itu memberikan salam hormat pada Raja Egara yang basah kuyup.
"Bisakah kau memasang pelindung untuk wilayah Selatan?" ujar Raja.
Corea mengerutkan dahi, "Aku peri, Tuan. Kaulah penyihirnya," jawab Corea lirih.
Raja diam sejenak. "Kau harus melindungi wilayah Selatan, terlebih Kerajaan ini."
Corea sedikit memiringkan kepalanya, "Kaulah Rajanya!" ucap Corea.
"Kumohon." Suara Raja Egara melemah, namun itu justru semakin membuat Corea tidak paham.