Masih dengan menggenggam borgol besi yang usang. Pangeran Ren menunggangi kuda perlahan menuju arah desa Begun.
Dia mengedarkan pandangannya ke kanan dan kiri, memperhatikan seluruh wilayah kekuasaannya yang telah cukup lama tidak ia kunjungi.
Desa yang terkenal sebagai 'pasar' itu memiliki jumlah penduduk paling padat di wilayah Utara. Banyak pedagang dengan segala jenis barang dan hasil kebun yang diperjualbelikan di desa ini.
Hal itu membuat desa Begun sangat rawan menjadi desa kumuh, beruntung Kepala Desa mampu mengarahkan para penduduk untuk tetap menjaga kebersihan dan kenyamanan desa, juga penduduk yang mau untuk saling membantu.
Dari kejauhan, Pangeran Ren sudah dapat melihat betapa padat dan sibuknya desa Begun.
Tanah yang basah dengan udara yang cukup dingin akibat hujan ringan yang turun sejak malam membuat suasana desa lembab.
Pangeran mengentikan kudanya tepat di gerbang desa, diperhatikannya penduduk yang hilir mudik membawa barang dagangan.