"Raja?"
Semua orang menoleh kearah sumber suara. Ternyata itu adalah Raja Wedden yang telah sadar, dia membuka mata dan menatap Egara yang sedang duduk manikmati Bruen.
Egara merinding mendengar ucapan Raja Wedden, dia juga nyaris tersedak ketika kedua manik mata merek saling bertemu.
"Kau yang menyembuhkanku?" ujar Raja Wedden. Dia lalu minta untuk dibantu duduk oleh Cane.
"Tidak."
"Iya," sahut Cane menyela jawaban Egara.
"Aku hanya minum," ucap Egara kemudian. Dia belum siap dengan percakapan yang membuatnya merinding ini.
"Terimakasih," ujar Raja Wedden. "Ah sebenarnya aku sangat menyayangkan kau tidak ikut dalam perjalanan kami," imbuhnya kemudian.
Seketika Ley dan Raseel saling pandang, keduanya menggeleng bersamaan.
"Ada apa? Kenapa aku harus?" Egara semakin tidak paham.