Corea berjalan gontai menuju kamar tidurnya. Besok ia harus melakukan patrol ke perumahan penduduk pagi-pagi sekali, namun sekarang dia bahkan terpejam sama sekali padahal sudah lewat dari tengah malam.
Dihelakannya napas panjang, tubuhnya menjadi sangat emas karena kantuknya. Dia juga hingga kesulitan membuka pintu yang terkunci, beruntung seorang prajurit wanita baru juga kembali dari kamar kecil sehingga dapat membantu Ketua mereka untuk membuka pintu dan masuk.
Corea segera berbaring di tempat tidurnya yang berseberangan dengan tempat tidur Cane. Dia memejamkan mata, namun terlalu banyak hal yang memenuhi pikirannya hingga membuatnya susah terlelap walau telah memejamkan mata.
Terlebih mengenai pertemuannya dengan Egara di ruang perawatan beberapa saat yang lalu. Hal yang membuatnya benar-benar kesal, namun bingung secara bersamaan.
Pria itu kenapa berubah? Masih tetap kasar, namun menjadi lebih peduli dengan Corea dan beberapa kali bicara banyak hal dengannya.