Raseel dan Hatt juga ada Egara sedang berada di ruang tengah menunggu kedatangan Raja Wedden yang masih dalam perjalanan. Ketiga pria itu menatap Buku yang dibawa oleh Raseel tadi dengan pikiran masing-masing. Egara hanya menatap kosong, dia merasa menyesal dengan kecerobohannya yang membuat peri lembah itu, Raseel, mengetahui mengenai keberadaannya.
Sementara Raseel dan Hatt, keduanya hanya menatap kagum dan sama-sama merasa gugup karena telah menemukan sebuah harta karun yang selama ini dicai oleh Raja Wedden.
"Tapi bukankah Raja mengatakan kalau Buku Sihir itu hancur karena mendapat serangan dari kegelapan saat pertarungan?" ucap Hatt lirih.
Raseel mengedikan bahu. "Entahlah, namun kurasa ini buku yang berbeda."
"Tidakkah kau merasa kalau buku ini asli? Maksudku … dia tetap bagus walau tidak terawatt selama puluhan tahun," ujar Hatt lagi.
Kali ini Raseel mengangguk. "Saat aku membawanya tadi, itu sungguh berat."
"Apa kau melihat isinya?" Tanya Hatt.