Corea hanya menarik napas panjang. Dia mengumpat pada Hatt yang sangat menyebalkan.
"Ayah bahkan mengabaikan kalimatnya. Apa dia sungguh tidak punya malu?" gerutunya. Ia melihat Hatt masih menginginkan interaksi yang baik antara dirinya dan Cane.
"Dia malu," ujar seseorang yang tiba-tiba mengejutkan Corea dari arah belakang. Rupanya itu adalah Pangeran Ren yang kali ini mengikat tinggi rambut merah mudanya.
"Dia hanya tidak ingin menyerah untuk sesutu yang sangat dia inginkan," sambung pangeran cantik itu.
"Ah dia memang aneh," ujar Corea lagi.
Hening sejenak. Semilir angin senja menyapa Corea dan Pangeran Ren.
"Kakimu baik-baik saja?" tanya Ren.
"Emm, sama sekali tidak sakit sejak lama."
"Syukurlah," ucap Ren.
Corea menatap pangeran tampan itu. "Kau mengkhawatirkanku? Oh ya ampun merinding sekali." Corea menggidik.
"AKu mengkahwatirkan Wedden. Dia akan sangat kerepotan jika penjaga pribadinya tidak dapat bekerja dengan baik."