William Lee duduk dengan wajah tegang di kursi klinik, menatap amplop yang baru saja diserahkan oleh dokter. Di sebelahnya, Wilma Herdian berdiri dengan tangan gemetar, napasnya tertahan seolah tubuhnya tahu bahwa dunia mereka akan berubah dalam beberapa detik. Amplop itu seolah berat, penuh dengan kebenaran atau kebohongan yang bisa menghancurkan atau menyelamatkan hubungan mereka.
"Buka saja, Will," suara Wilma Herdian nyaris seperti bisikan, teredam oleh rasa takut yang menekan dadanya.
William Lee mengangguk pelan, dengan tangan kaku dia membuka amplop itu. Matanya menyusuri kata-kata di halaman pertama, mencari bagian yang paling penting. Dan di sana, dalam hitam-putih yang tegas, tertulis hasil yang menghancurkan hatinya:
[Positif. Selena Lee adalah anak biologis William Lee.]
"Apa?" Suara William Lee pecah. Dia menatap halaman itu berulang-ulang, seolah-olah kalimat itu akan berubah jika dia terus membaca. "Tidak mungkin. Ini tidak masuk akal."