Chereads / IDOLA RASA PACAR. / Chapter 27 - tempat yang di janjikan

Chapter 27 - tempat yang di janjikan

Boby aalah salah satu member yang sangat welcome, termasuk saat Yerin datang ke rumah mereka.

"Yerin, nanti pulang aku antar saja," ucap Bobby di tengah -tengah obrolan mereka.

"huk." Joon yang sedang minum tiba-tiba batuk mendengar ucapan Bobby

"kenapa?" tanya Jean yang duduk di samping Joon.

"Nggak." Joon menggelengkan kepalanya menandaan dia baik-baik saja.

"Nggak usah kak, aku bisa pulang sendiri," tolak Yerin tentang tawaran Bobby. mendengar itu entah kenapa hati Joon merasa sangat senang.

sedangkan Bobby merasa kecewa dengan penolakan Yerin.

"Kenapa?" tanya Bobby pada Yerrin.

Jecky melihat Boby yag kesal memilih mengalihkan pembicaraan mereka.

"Pulangnya di pikir nanti saja, kita kan baru saja bertemu dan Yerrin baru saja sampai," potong Jeckey. Yerin melepas nafas panjang setelah mendengar perkataan Jeckey.

"benar banget tuh, lagian kita di sinikan ingin mengucapkan terma kasih atas aksi heroiknya Yerin," sahut jean.

siang itu mereka lewati bersama degan canda tawa bersama. apa lagi mereka tidak seperti di bayangan Yerin selama ini. Yerin sempat berfikir bahwa BS group adalah orang yang akan berkata seperlunya saja, apa lagi dengan fans.

Saat makan siang bersama. Yerin sempat canggung Joon dan Boby segera mencairkan keadaan. jedangkan ketiga member lain memang tidak memperhatikan sedetail itu. lalu untuk sikap Joon dan Booby memang terkenal paling humble dan welcome dengan orang baru daripada ketiga member lainnya.

"Yerin, makanlah. setelah ini kita akan ke taman belakang," bujuk Bobby.

"benar sekali, aku yang merawat tanaman di sana," imbuh Joon. yang setuju dengan usul Bobby. dan sisi lain ia pun senang karena Yerin akan datang ketaman yang selama ini dia rawat.

***

tiga puluh menit berlalu, Yerrin dan ke lima anggota BS menuju taman yang rindang dan sejuk. walaupun matahri berada di atas kepala, namun tidak terasa panas di taman tersebut. saat Bobby dan Joon saling bersautan. untuk menceritakan detail tanaman di taman tersebut, Yerin malah duduk bersama jean di sebuah tempat duduk yang tak jauh dari Joon dan Bobby yang sedang bercerita.

"Wah, kalian duduk berdua sambil mendengarkan kami bercerita," ucap Boby.

"iya, asal jangan samapi tertidur karena mendengar kami bercerita saja," sahut Joon yang terlihat kesal. Yerrin melihat hal itu merasa tidak enak dan segera berdiri dari tempat duduknya.

"saya rasa harus pulang sekarang," ujar Yerin.

"kenapa buru-buru, apakah kami membuat kesalahan?" tanya Bobby yang rasa tidak enak.

"tidak-tidak, saya malh berterima kasih atas jamuan ini," jawab Yerin.

"lalu?" joon menatap dalam ke mata Yerin, yerin gugup untuk menjelaskan alasan dirinya untuk pulang.

"Aku meninggalkan temanku yang semalam menginap di rumahku," jelas Yerin yang bercampur aduk perasaannya.

"Oh oke, aku antar," ucap Bobby.

"Aku yang mengajaknya. Jadi aku yang bertanggung jawab mengantarnya pulang," sahut Joon dengan kesal.

Jean yang tak jauh dari mereka hanya bisa melihat perdebatan itu. Sedangkan Coky dan Jeckey saling beradu pandang an.

"Lebih baik saya pulang sendiri, akan bahaya bagi kalian di luar tanpa pengawalan. Dan jika kalian membawa pengawal akan menarik perhatian juga. Lebih baik jika saya pulang sendiri." Yerin menunduk dan pergi meninggalkan mereka berlima. Sedangkan para member BS melihat punggung Yerin yang mulai berlalu. Dengan jalan sedikit terpincang.

"Sudahlah, gue aja yang ngantar," ucap Jean seraya menyusul Yerin.

"Je. ...." Panggil Bobby yang hendak mengehentikan langkah Jean. Namun sudah berlalu dan tak sempat meneruskan kalimatnya.

"Sudahlah gue ikut aja," seru Bobby dan segera mengejar Jean. Joon tidak mau kalah dengan Bobby. Ia segera berlari mengejar Jean dan Bobby , tanpa sadar ada dua penonton yang sedang melihat hal itu, cooky dan Jeckey.

"Apa kita juga harus lari?" tanya cooky pada Jeckey.

"Terserah, gue di sini saja," jawab Jeckey dengan santai.

"Ya sudahlah, kita tunggu di sini saja," ujar Cooky yang kembali duduk di samping Jeckey.

***

Sesampainya di depan rumah, beberapa bodyguard menatap heran kepada Yerin. Mereka tidak bisa menatap leluasa Wajah Yerin karena tertutup masker dan kacamata. Sebelum para bodyguard membiarkan Yerin keluar daari pintu gerbang. Ia di periksa terlebih dahulu. Terutama dalam tas Yerin ia tidak akan membiarkan rekaman sedikitpun dari Yerin, karena kemungkinan tersebar akan sangat besar.

"Anda bersih, silahkan keluar. Dan pastikan tidak ada orang yang tahu anda bisa masuk kekediaman BSgroup." tegas bodyguard tersebut. Yerin pun hanya mengangguk paham dan hendak melangkahkan kakinya yang sedikit linu keluar dari gerbang.

"Orang menata nafas aja susah, kok mikir rekam mereka," batin Yerin.

"Tunggu," teriak Jean yang terengah-engah mengejar Yerin. Mendengar teriakan Jean para bodyguard segera memegangi tangan Yerin dengan erat bahkan membuat Yerin meringis kesakitan. Mereka mengira Yerin membuat kesalahan.

"Kenapa pak?" tanya bodyguard lain yang juga berjaga di depan pintu gerbang.

"Tidak apa-apa, lepaskan dia," jawab Jean yang melihat Yerin menahan sakit karena cengkraman bodyguard tersebut.

Dan tak lama Joon dan Bobby datang menyusul Jean.

"Oh baiklah pak," sahut bodyguard dan memegangi lengan Yerin.

"Aw..," pekik Yerin saat bodyguard tersebut melepaskan cengkramannya.

"Kalian pergilah dulu, ada yang ingin kami bicarakan dengan gadis ini," ucap Jean kepada para bodyguardnya.

Tanpa berkata dan membantah, para pejanjaga tersebut meninggalkan mereka berempat.

"Kenapa?" tanya yerin, yang kebingungan dengan kedatangan mereka bertiga.

Jean menarik tangan Yerin dan segera membawanya masuk kedalam mobil. Sedangkan Joon dan Booby mengekor di belakang mereka berdua.

Yerin semakin deg-degan dengan situasi ini, namun ia tidak bisa protes atau pun menolak. Rasa malu, senang, takut dan bingung campur aduk.

"Masuklah," kata Jean seraya membuka pintu mobil dan mempersilahkan Yerin duduk di jok depan. Yerin mematung melihat tingkah Jean. Ia pun hanya menatap jok itu dan bergantian menatap Jean.

"Hallo," ucap Jean seraya menggoyang-goyangkan telapak tangannya di depan mata Yerin.

"Eh," cetus Yerin yang tersadar dari lamunannya.

"Lo dengar nggak? Masuklah," ujar Jean.

"Untuk apa? Saya bisa pulang sendiri. Saya tidak ingin membahayakan siapapun. Dan merepotkan siapapu. Kalian sudah cukup baik menerimaku hari ini," tolak Yerin.

"Tapi akan menjadi masalah setelah kau pergi," ucap Jean.

"Kenapa?" tanya Yerin yang bingung dengan ucapan Jean.

"Sudahlah, masuklah." Jean membuka pintu mobil lebar-lebar.

"Tapi..." Belum sempat di teruskan kalimatnya Yerin sudah mendapatkan dorongan kecil untuk masuk.

Yerin terpaksa masuk. Perasaannya semakin tak karuan. Jean duduk di kursi pengemudi, dan kedua ekor mereka Bobby dan Joon ada di jok belakang. Yerin semakin canggung. Dari lantai atas terlihat cooky dan Jeckey melihat semuanya dan hanya diam tanpa berkata apapun.

'bugh'.....