Mungkin aku bukan orang yang beruntung. semenjak remaja aku belum pernah merasakan kebahagiaan masa masa remajaku.karena aku bukan lah orang dari kalangan berada semenjak sekolah aku belajar mencari uang agar bisa membantu orang tuaku dan bisa membiayai sekolahku sendiri.
Ini pengalamanku waktu masih duduk di bangku sekolah menengah,yang berada di Bogor aku beserta temanku bekerja menjadi tukang cuci pakaian disalah satu pusat pendidikan kepolisian metro jaya yang ada di bogor.mungkin pada saat itu memang aku bukanlah anak yang nasibnya beruntung seperti teman teman sekolahku yang lain.aku harus bekerja membanting tulang agar bisa bersekolah.tapi aku bekerja tanpa sepengetahuan kedua orang tuaku.kalau pasti tau mungkin kedua orang tuaku marah.tapi itu kulakukan hanya ingin meringankan beban mereka, maklum aku anak pertama yang notaben nya sedikit kurang rasa kasih sayang orang tua di bandingkan dengan adik adikku.tapi itu hanya perasaan ku dulu yang salah menilai mereka.
Jam sekolahku waktu di bangku SMP adalah siang, selesai pulang sekolah aku langsung ketempat temanku dan kita sama sama menuju ke barak untuk mengambil pakaian kotor para siswa dikmaba.
untuk mengambil pakaian kotor mereka yang akan aku cuci. selesai dari barak aku pulang ke rumah.mandi,makan berangkat mengaji terus istirahat maklum aku pulang sekolah sudah jam setengah enam.jadi pasti malam aku pulang ke rumah.pagi pagi buta aku harus bangun shalat subuh.setelah selesai aku berangkat ke rumah temanku untuk membantu mencuci baju,dengan alasan akan berolah raga.semua itu aku lakukan dengan senang hati karena mau bagaimana lagi. karena keterbatasan ekonomi dalam keluargaku begitu banyak kekurangan.
Aku juga pengen ngerasain seperti layak nya anak anak yang lain bermain. tapi itu harus aku kubur mentah mentah karena aku harus bekerja untuk membiayai sekolahku sendiri.mandiri dan punya rasa tanggung jawab emang sudah menjadi prinsip dalam hidupku.
Disana aku lebih banyak teman teman khususnya di kalangan para pembina atau para alumni alumni dikmaba atau tamtama.senang rasanya waktu itu bisa membantu mereka.terkadang aku harus pulang larut malam karena harus mencari uang lebih yaitu dengan cara menawarkan makanan seperti nasi goreng,kwitiau ataupun bakso.karena jam malam para siswa tidak diperbolehkan untuk keluar dari barak itupun ngumpet ngumpet kalau mau beli makanan.ketauan pembina habislah mereka.
Aku punya pengalaman yang menyenangkan dan mengasyikan pada saat pelulusan siswa dan penerimaan siswa baru.
aku ceritakan terlebih dulu pada saat pelulusan siswa siswa tamtama maupun dikmaba.dimana pada saat itu kesempatan aku untuk mengumpulkan pundi pundi uang.aku membantu membawa barang barang para alumni siswa, yang sudah lulus menjadi polisi ke mobil mobil para orang tua yang sudah menjemput dilapangan.disana aku bisa mendapatkan ongkos dari orang tua siswa masing masing.dan aku sangat senang biasanya para siswa yang sudah lulus memberi kenangan kenangan seperti baju,kaos,switer,sepatu,tas. dan hal yang paling aku bangga mereka memberi alamat rumah mereka ,dan berkata apabila nanti kalau sempat aku bisa main ke rumah mereka tentunya dengan kota kota yang berbeda seperti Jakarta,Surabaya,Bandung dan kota kota lainnya.padahal aku sering banget ngecewain mereka pada saat mereka lulus dari penerimaan siswa dan mulai pelatihan dan pendidikan.
pengalamanku yang menyenangkan dan mengasyikan lagi adalah ketika penerimaan siswa baru untuk menjadi calon tamtama atau dikmaba baru. dimana waktu itu semua siswa dilarang dan tidak diwajibkan membawa uang .jadi uang uang yang mereka bawa itu.mereka sembunyikan ditempat yang orang lain satu pun tidak mengetahuinya.disitu anak anak sebayaku mulai mencari dengan berpura pura shalat dimesjid atau main ke gereja maupun pure.aku dan teman teman lainnya berhasil menemukan uang uang yang disembunyikan tersebut.dan membagi uang tersebut secara rata dengan teman temanku.
lalu uang tersebut aku gunakan untuk membeli baju,sepatu,bola basket ya meskipun kadang kasian terhadap mereka, dan uang yang ku gunakan pastinya tidak berkah juga,apalagi aku kasihin keorang tua.yang jelas aku pake poya poya beserta teman temanku.kalian tau gak para siswa gak akan marah karena kalau ketauan pembina pasti habis dan bisa jadi dipulangkan serta gagal menjalani pendidikan dasar polri.tega banget ya aku tapi mau gimana lagi itulah masa remajaku.😁