"Kok, Pak Agus tumben pulangnya tengah bulan gini? Bisanya kan akhir bulan," tanyanya dengan kesal, mengalihkan perhatian dan topik yang sang sopir bawa.
Pak Agus mengangguk mengerti. "Iya, Mas. Soalnya ada urusan," jawabnya dengan senyum yang ramah.
"Apaan?" Andra seolah menuntut.
"Ya …, ada lah pokoknya."
Tak lama kemudian, bunda datang dengan Luna. Melihat sang bunda dan juga Luna yang mulai mendekat ke arah mobil, Andra langsung menarik kembali jaket untuk menutupi wajahnya dan berpura-pura tidur. Hingga saat bunda sampai dan membuka pintu belakang, ia mendapati Andra dan mengira jika anak bungsunya tersebut tengah tidur.
"Lah? Andranya tidur, Pak?" tanya bunda pada Pak Agus.
"Iya, Bun." Pak Agus berbohong karena melihat bagaimana sikap Andra yang sepertinya memiliki banyak masalah dalam otaknya.
"Kecapekan kali, Bun," sahut Luna yang masih berdiri di belakang bunda.
