Jingga mendengkus kesal dan berujar, "Whatever, I don't care. I'm waiting you all in the car."
Jingga langsung menuju ke mobil dan tak ingin melihat keributan yang dibuat oleh adiknya. Gadis itu merasa sangat lelah seharian telah berkutat dengan banyaknya mata kuliah di kampus. Ia hanya ingin lekas pulang dan pergi menghamburkan semua rasa lelahnya ke atas tempat tidur yang nyaman. Jingga juga merasa kesal pada Alexa yang seolah tak memiliki otak dan terus berbuat hal yang tidak-tidak pada orang lain, apalagi pada adik tirinya tersebut. Walau begitu, selain memperingati dan meminta Alexa agar berhenti, Jingga tak melakukan hal lain lagi.
"Kamu pacar putri saya?" tanya si pria paruh baya kontan pada Andra.
"Bukan, Pa." Luna langsung menyentak, namun tak dipedulikan oleh sang papa.
"Putri saya?" Andra tersenyum lirih dan berdecih pelan.