Luna diam, membuka tas selempangnya dan mengambil ponsel, sedangkan Andra mulai menatapnya dingin dengan alis yang saling menekuk. Luna meliriknya sekilas dan hanya mendengkus pelan sembari memutar bola mata karena malas. Si sopir yang melihatnya pun hanya tersenyum kecil dan mengawasi dua remaja tersebut dari balik spion.
Gadis dengan rambut yang dicepol itu menatap layar ponselnya, melihat yang masuk saat ponselnya terasa bergetar tadi. Ia langsung membuka pesan tersebut, yang rupanya dari Damian, kakak sulungnya. Luna langsung membalas pesan sang kakak yang mengatakan agar Luna tak pulang terlalu malam. Gadis itu memberi emotikon senyum dan juga hati pada pesan sang kakak. Ia yakin kalau Damian pasti tahu dari Reza, padahal dirinya baru saja hendak meminta ijin padanya. Lebih tepatnya berpamitan untuk pergi jalan-jalan dengan Andra.
"Baju lo kek kurang bahan," cibir Andra dengan kesal.