Andra berdecih dan kembali duduk. Perasaannya mulai sedikit lebih tenan dan ia hanya mendengkus pelan sembari duduk dengan tenang. Bima masih menunggu respon sang adik, namun Andra saja bergeming dan tak mengatakan apa pun. Hingga akhirnya Bima kembali berujar dan mengatakan kalau Laras berkata pada ia jika dirinya sudah siap memberi kesempatan Andra agar lebih dekat dengannya, dan juga bahkan Laras mengatakan hal itu pada Bima sendiri.
"Lo tau apa sih, Bim?" Andra langsung berbalik dan marah. "Kak Laras itu dingin ke gue!"
"Dia berusaha keras buat buka hatinya buat lo!" Bima ikut geram.
Andra berdecih dan tersenyum miring. "Dia emang ngasih kesempatan buat gue deketin dia, tapi apa lo tau kalo dia nggak ngasih kesempatan hatinya sendiri buat terbuka?" Ia pun kembali membelakangi sang kakak.
Bima terdiam sejenak. "Selama ini gue nggak pernah liat Laras deket sama siapa pun, harusnya lo bersyukur bisa sedeketi itu sama dia."