Sang mama tiri dengan senyum ramahnya mulai mengambilkan nasi dan menaruhnya ke piring Luna. Ia langsung mengambilkan lauk dan meminta Luna agar makan dengan lahap dan jangan lupa meminum susunya. Luna tersenyum malu-malu dan mengangguk. Sang papa pun ikut tersenyum melihat putrinya terlihat sangat Bahagia memiliki mama tiri yang baik nan perhatian padanya.
"Ma, Pa, Jingga berangkat dulu," ujar seorang gadis SMA yang tampak sangat modis dan langsung berlari pergi dari arah dapur.
"Hati-hati, Sayang," teriak sang mama pada putri sulungnya.
"Iya," balas Jingga ikut berteriak.
Sang papa bertanya Jingga berangkat dengan siapa, dan sang mama mengatakan kalau putri sulungnya itu lagi-lagi dijemput oleh kekasihnya. Papa mengerutkan kening dan mengatakan pada istrinya untuk tidak sering-sering membiarkan putrinya berangkat dengan anak laki-laki, karena mereka juga tak tahu bagaimana latar belakang pacar Jingga.