"Papa kan cuman nanya," sahut sang papa dengan cepat memotong ucapan Damian yang belum usai di saat ia memanggil sang papa.
"Kalau papa kangen, boleh ke sini kapan pun kok. Kalau …." Ia terlihat ragu melanjutkan ucapannya. "Ka-kalau kak Alexa sama kak Jingga kangen … ju-juga boleh main ke sini kapan pun," lanjutnya dengan senyum hambar yang mengikuti.
Damian menghela napas panjang dan mengalihkan wajahnya ke lain arah. Ia sudah mulai muak dengan pembahasan sang papa yang terus mengatakan soal anak-anak tirinya yang katanya rindu dan meminta Luna untuk bisa kembali tinggal dengan mereka.
'Kalo sampe gue ketemu lagi sama Jingga, bakal gue bejek mukanya sampek babak belur,' batin Damian berapi-api.