Sinta pun mulai terus menggoda Laras agar mau berbicara, namun Laras terus mengelak dan mengatakan kalau semuanya normal dan tak seperti yang Sinta pikirkan. Luna pun kembali diam dan tak ikut menimpali apa pun. Ia hanya melihat betapa akrabnya dua manusia yang baru kenal stau hari tersebut. Sementara dirinya seolah terasing dan tak dianggap seperti batu.
"Kalo Luna sama Andra?" Kalimat Sinta membuat Luna kontan menoleh dan terfokus padanya.
"Kenapa?" Luna mengangkat alisnya, tak paham dengan pertanyaan ambigu dari Sinta.
"Kalian sebenernya jadian diam-diam, kan?"
"Hah?" Luna terkejut mendengar pertanyaan aneh tersebut.