Laras tersenyum menatap Luna dan langsung menggenggam tangan gadis tersebut. ''Kamu juga cerita dong, tentang kamu dan keseharianmu,'' ujarnya dengan sangat riang.
Sinta mengangguk cepat dan meminta hal yang sama pada Luna, membuat Luna tersenyum manis dan mulai mengikuti alur yang ada.
''You can told us anything,'' ujar Sinta dengan membuat sebuah lengkungan semu dengan gerakan tangannya.
Luna pun tertawa pelan dan berkata, ''Apa ya? Kayaknya ngga ada hal yang istimewa yang bisa diceritain dari aku.''
Gadis itu ikut terbawa suasana, hingga ia pun ikut menggunakan kata aku-kamu pada obrolannya.
Laras memancingnya dengan mengatakan kalau Luna cukup kuat dan tegas pada apa pun, apa mungkin Luna juga dididik oleh kakak-kakaknya untuk tegas hingga ia bisa bersikap demikian. Dengan cepat gadis yang tengah ditanya itu menggeleng kuat. Ia tampakkan wajah jijik dan lelah secara bersamaan.