Andra mempercepat mengambil dan membayar minumannya. Setelahnya ia perlahan mendekati Luna dari belakang dan langsung di sampingnya dengan santai. Luna terkejut dan hampir berdiri untuk kembali pergi, namun tangan Andra menahannya.
"Duduk dulu," ucap Andra dengan lembut.
Luna pun hanya diam dan kembali duduk dengan tenang. Andra membuka botol minumannya dan langsung menyodorkannya pada Luna, mengabaikan tenggorokannya yang sebenarnya sudah terasa gatal dan kehausan usai berlarian mencari Luna.
Gadis berambut pendek itu menatap Andra sekilas dan langsung menerima air minum darinya. Andra tersenyum ringan menatapnya dan kembali berdiri, mengusap pelan puncak kepala Luna dan langsung kembali ke kulkas untuk membeli satu minuman lain untuknya. Lantas kembali lagi untuk duduk di samping Luna dan berusaha tenang agar Luna tak lagi lari darinya.